Pages

Subscribe

50-50


Satu gelar menuju kemungkinan Treble Winners bagi Inter terbuka lebar jika mampu mengalahkan Bayern Muenchen.

Secara tim, Bayern lebih komplet ketimbang el Barca yang meski memiliki serangan dahsyat terbukti tak berkutik melawan sepakbola taktis dan skematik. Secara umum Byern memiliki materi memadai bagi sebuah tim untuk sepakbola modern. Segi kiper mereka memang sangat rawan karena meski memiliki Butt yang sangat berpengalaman namun sangat ia juga sangat rentan. Terbukti ia kebobolan 3 gol saat melawan Man. United. Pada sektor bek mereka memiliki Daniel Van Buyten yang sangat taktis dan tipikal dengan Marco Materazzi di Inter selain itu ada juga Martin Demichelis yang notabene adalah saingan bagi Walter Samuel di timnas Argentina.

Disektor fullback, Bayern punya Lahm yang cerdas namun hal ini sepertinya tidak diimbangi oleh sektor kiri yang diisi oleh Contento. Ditengah, Bayern punya Badstuber sebagai jangkar keras, Van Bommel yang kharismatik dan punya visi permainan yang baik serta mampu membaca permainan dan mengatur ritme. Namun sebenarnya Inter akan lebih kesulitan jika Bayern memasang Tymoshchuk ketimbang van Bommel, karena jangkar ini lebih paten dan anti teori bagi sistem Jose Mourinho.

Sektor winger adalah andalan utama meneer van Gaal. Disektor ini ia punya Ribery dan Arjen Robben. Selain itu si meneer juga punya Schweinsteiger yang bergerak dinamis bersama Mueller dengan pilihan alternatif Hamid altintop. Di bagian ujung tombak Muenchen memiliki Ivica Olic dengan stamina bagus dan jeli melihat peluang sekecil apapun dan sebenarnya Olic dengan tampangnya bisa menjadi aktor Hollywood.

Meski demikian, Inter punya segala materi untuk pembanding. Head to head Javier Zanetti adalah sebuah nama yang lebih besar dan jaminan untuk menenggelamkan nama Robben. Meski Ribery postif tidak dapat tampil dan ini adalah kerugian besar bagi Bayern yang berusaha keras menghapus sanksi bagi Ribery agar dapat tampil di final, penggantinya Bastian Schwensteiger belum terlalu cerdas untuk bermain melawan bek kanan terbaik Inter, Maicon.

Meski Motta yang di Tarjeta Roja ( kartu merah ) saat menampar Sergio Busquets saat lawan Barca di kandangnya absen, Inter punya pemain dengan standar sama namun memiliki naluri bertahan yang sangat baik, Dejan Stankovic. Meski tidak memiliki pergerakan tanpa bola sebaik Motta, namun Stankovic adalah pemutus alur serangan yang baik dan seorang shooter dari tengah yang diharap mampu memecah kebuntuan.

Tidak dapat disangkal bahwa Inter tetap akan memainkan gaya sama yaitu negatif football. Namun jika Bayern berani bermain terbuka, disini kualitas akan bertarung sehingga akan terjadi partai hebat dan merupakan klimaks yang sebenarnya dari Liga Champions musim ini.

1 comments:

BRI Jakarta Veteran said...

semoga Inter Milan berjaya !

Post a Comment